"Sang Tanpa Nama" manusia paling bodoh dan egois yang pernah ada, orang yang selalu memimpikan semuanya sesuai dengan impiannya walau tak ada perwujudan yang terjadi tapi selalu tetap dengan keegoisannya yang tak masuk akal dan berusaha mewujudkannya., tetap berjalan walau impian terasa mengambang didepannya terus berjalan tiada henti menganggap semua omongan dan nasehat dari semua orang hanyalah bertujuan menjatuhkannya dan menghambatnya karena ini lah dunia Sang Tanpa Nama.

Mari kita simak ceritanya sbagai berikut :

Seorang yang lahir dari keluarga bahagia walau tak begitu berada tapi bisa dianggap tercukupi semua kebutuhannya dari kecil dia adalah seorang anak penyendiri tak banyak bicara selalu tampak cuek dan acuh
tak acuh terhadap seseorang. Memiliki teman hanya segelintir tapi tak pernah takut dalam berjalan selalu teguh dengan semua terpaan coba an walau sempat terjatuh tapi dia selalu bangkit lagi berdiri dengan gagah seolah tak terjadi apa-apa dan bersikap seperti biasanya layaknya sesosok anak yang begitu dingin.

Hingga seorang teman dekatnya bertanya "kenapa kamu begitu dingin padaku padahal aku sudah begitu lama berteman denganmu?". Dia hanya menoleh dan berkata satu kata "Menurutmu?" dan pergi meninggalkan temannya dengan langkah santainya, dia bahkan tak menoleh kebelakang. Temannya hanya bingung dan mengusap rambut belakangnya lalu mengikuti langkah santai itu dari belakang..

Waktu terus berjalan cobaan semakin besar datang silih berganti dia terlihat semakin dingin. beban yang dia tanggung sendiri selama ini sudah semakin berat, teman-teman yang ada disekitarnya melihatnya semakin kasihan tapi dia tetap tak mau berbagi masalahnya karena tidak ingin merepotkan orang lain. Sang guru tidak terlalu mempermasalahkan tentang sifat anak ini karena nilai-nilainya bisa dibilang baik.

Sampai suatu ketika dimana dia merasa sendirian dia meliahat cermin yang ada di rumahnya yg terlintas dipikirannya kenapa aku dilahirkan seperti ini. Dia seperti merasakan sesuatu yang tak adil terhadapnya. Tak berfikir panjang dia kembali ke dalam kamarnya mengambil buku dan kembali belajar. Dalam hati dia berkata jika aku merasa tak adil maka aku harus membuatnya menjadi adil percuma mengeluh dan menyalahkan orang lain semua tak akan membawa perubahan.

Dia seorang anak yang rajin mengaji sesuatu yang ia percayai "Allah tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuannya dan Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum selain kaum itu merubah nasibnya sendiri". 

Kemampuan orang tuanya mensekolahkan kejenjang berikutnya adalah tanda tanya besar dan mungkin bisa dikatakan suatu hal yang mustahil. Dia mulai berfikir untuk bekerja sambil sekolah tapi siapa juga yang membutuhkan tenaga kerja anak sekolah dasar walaupun ada paling cuma dibayar dengan makanan atau cuma sebatas untuk jajan saja. Pikirannya mulai kalut memang belum pantas seorang seumuran dia memikirkan hal ini.

Orang tua yang seorang kuli batu dan tak tentu jobnya itulah mengapa ia mencoba menanggung impiannya sendiri tapi terjadi sesuatu hal yang membuktikan keyakinannya itu dia terpilih mendapat beasiswa dari sekolah. Dia merasa senang usahanya selama ini ternyata tidak sia-sia dan membuat semangat baru yakni jika dia yakin itu bukan hal yang tidak mungkin bila dibarengi dengan kerja keras semua hal dapat dia raih dengan mudah.

So review cerita dia atas adalah bagaimana kita bisa bangkit dan bertahan dari masalah yang ada "just be problem not end your life" kuat kan hati berusaha yang terbaik dan berdoa semoga badai cepat berlalu dan datanglah musim semi yang bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar